Rabu, 04 Januari 2012

PROGRAM TAHUNAN

PROGRAM TAHUNAN





Makalah Ini Di Sususun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ……………………… Serta Sebagai Syarat Mengikuti Ujian Akhir Semester

Pada Jurusan Tarbiyah







 















Oleh:







KELOMPOK IV




<> <>

1.      MUDAKIR

2.      SITI WINARSIH

3.      ANIS MUFLIKHAH

4.      PRAMADA AFIF FAUZAN

5.      SRI DEWI WAHYUNI



Dosen Pengampu:

NANIK                                 .







JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MADIUN

UII MADIUN 2011


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL  ………………………………………………… ..………    i 

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ……….   ii

BAB I      : PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah …………………………………. ………   3

B.     Rumusan  Masalah ……………………………………………….    3

BAB II    : PEMBAHASAN.                                                                                      

A.    PENGERTIAN PROGAM TAHUNAN …….. .………………….  4

B.     PERMASALAHAN PROGAM TAHUNAN ……………………. 5 

C.     LANGKAH PENYUSUNAN PROGRAM TAHUNAN … .….…. 6

D.    CONTOH PROGAM TAHUNAN .……...…………….. ……..…. 11

BAB IV   : PENUTUP                                                                                                 

A.    KESIMPULAN  ……………………………………  ……..……. 12

B.     PENUTUP   …………………………….....................………..….       12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. ………. 13




BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa yang tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun dalam kehidupan sebuah bangsa sejak dahulu. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan tugasnya semakin terjamin terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan seseorang.

Kita sebagai calon guru semestinya kita harus mengetahui tentang perencanaan Untuk memperlancar suatu sistem pendidikan dan pembelajaran yang efektif maka diperlukan adanya perencanaan yang matang termasuk salah satunya adalah program satu tahun yang harus disiapkan dalam suatu lembaga pendidikan



B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya sebagai berikut:

  1. Apakah Program Tahunan itu?
  2. Apakah permasalahan yang timbul dari Progam Tahunan?
  3. Bagaimana cara menyusun Program Tahunan?










BAB II

PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN PROGRAM TAHUNAN

Dalam pengertian program tahunan terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan tentang pengertian tersebut.

Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan(SK dan KD)yang telah ditetapkan.penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh sisiwa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas , berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi (satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi , kompetensi dasar , alokasi waktu dan keterangan

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedomkan bagi pengembangan program-program berikutnya.





B.       PERMASALAHAN PROGRAM TAHUNAN

Reparasi kurikulum secara sporadis oleh pemerintah (Depdiknas) telah membangkitkan ”emosi” guru untuk memberi komentar yang beragam. Ada yang berkomentar lantaran keperluan institusi, perkembangan ipteks, penyesuaian dengan situasi, proyek, dan ada pula yang memilih diam. Apa pun komentar teman-teman guru perlu dimaknai sebagai wujud aktualisasi diri.

Sependapat dengan J. Drost, SJ (2005:48) bahwa kurikulum-kurikulum yang ada sudah baik, namun belum meyani semua pelajar kita. Pengajaran kita tidak perlu direformasi kalau melihat masalah kurikulum. Yang amat perlu direformasi ialah birokrasi pendidikan dan pengajaran.

Konsekuensi logis dari bergulirnya kurikulum baru adalah penyesuaian perangkat pembelajaran, seperti program tahunan (Prota), program semester (Promes), silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan sejenisnya. Guru-guru pun lantas gelisah lantaran seperangkat administrasi yang sudah dikerjakan tidak bisa ”dicopy paste” untuk tahun-tahun berikutnya.

Ibarat sebuah umpan, agaknya publik sudah menangkap kegelisahan guru. Berbagai bentuk administrasi mendadak hadir mengobati kegelisahan guru. Tawaran administrasi model baru dari rekanan seolah menjadi angin segar bagi guru. Guru tinggal tanda tangan dan memberi tanda tertentu pada kolom-kolom yang sudah ada.

Memang seperangkat administrasi tersebut sangat membantu guru, apalagi guru yang hendak mengajukan kenaikan pangkat melalui penilaian angka kredit. Namun sejujurnya, instanisasi proses administrasi tersebut merupakan ”pembodohan” guru secara sistematis. Hal ini lantaran penyeragaman materi (dalam sebuah RPP contohnya) merupakan potret guru yang kurang memahami perbedaan individual (individual different) peserta didiknya. Seperti yang dikatakan Tilaar (2002) bahwa proses pendidikan yang mengabaikan proses individualisasi adalah pengungkungan atau pemenjaraan proses perkembangan manusia.

Percik pemikiran sederhana ini mencoba untuk membangkitkan kembali pemahaman kita dalam menyiapkan, merumuskan, mengkaji, dan menganalisis administrasi pembelajaran yang secara conditio sine qua non merupakan syarat utama untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna. Kajian sederhana ini difokuskan pada teknik menyusun Prota dan Promes.

Sebuah program bukan hanya kegiatan tunggal yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi merupakan kegiatan yang berkesinambungan karena melaksanakan suatu kebijakan (Arikunto dan Jabar, 2004:3). Oleh karena itu penyusunan program tahuan dan program semester tentu merupakan satu sistem yang saling terkait.

Ditambahkan Uno (2007) bahwa salah satu asumsi dasar perlunya merencanakan suatu program pembelajaran adalah untuk memperbaiki kualtas pembelajaran yang bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran.

C.      LANGKAH PENYUSUNAN PROGRAM TAHUNAN

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan program tahunan adalah

1.    Lihat berapa jam  alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran dalam seminggu dan struktur kurikulum seperti yang telah ditetapkan pemerintah, analisis berapa minggu efektif dalam satu semester, seperti yang telah ditetapkandalam gambar alokasi waktu efektif

2.    Melalaui analisis tersebut kita dapat menentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk pelaksanan proses pembelajaran .

Konsep Dasar daru program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru . Program tahunan adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah diketahui kepastian jumlah jam pelajara efektif dalam satu tahun.

Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya, yakni program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan antara lain:

a.    Daftar standar kompetensi sebagai konsensus nasional, yang dikembangkan dalam buku garis-garis besar program pengajaran (GBPP) setiap mata pelajaran yang akan dikembangkan.

b.    Skope dan sekuensi setiap kompetensi, untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan materi pembelajaran. Materi pembelajaran tersebut disusun dalam pokok-pokok bahasan dan sub pokok bahasan, yang mengandung ide-ide pokok sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran. Pokok-pokok bahasan dan sub-sub pokok bahasan tersebut harus jelas skope dan sekeuensinya. Skope adalah ruang lingkup dan batasan-batasan keluasan setiap pokok dan sub pokok bahasan, sedangkan sekuensi adalah urutan logis dari setiap pokok dan sub pokok bahasan.

Pengembangan skope dan sekuensi ini bisa dilakukan oleh guru, dan bisa dikembangkan dalam kelompok kerja guru (KKG). Sebagai pedoman berikut dikemukakan pendapat Sukmadinata (1988) tentang cara menyusun sekuensi bahan ajar:

1)   Sekuens kronologis. Untuk menyususn bahan ajar yang mengandung urutan waktu, dapat digunnakan kronologis. Peristiwa-peristiwa sejarah, perkembangan historis suatu instusi, penemuan-penemuan ilmiah dan sebagainya dapat disusun berdasarkan sekuens kronologis.

2)   Sekuens kausal. Sekuens kausal berhubungan dengan kronologis. Peserta didik dihadapkan pada peristiwa-peristiwa atau situasi yang menjadi sebab atau pendahulu daripada sesuatu peristiwa atau situasi yang menjadi sebab atau pendahulu para peserta didik akan menemukan akibatnya Menurut Rowntree (dalam Mulyasa, 2003: 96) sekuens kausal cocok untuk menyusun bahan ajar ddalam bidang meteorologi dan geomorfologi.

3)   Sekuens struktural. Bagian-bagian bahan ajar sesuatu bidang studi telah mempunyai strukturnya. Dalam fisika tidak mungkin mengajarkan alat-alat optik, tanpa terlebih dahulu diajarkan pemantulan dan pembiasan cahaya. Masalah cahaya, pemantulan-pembiasan, dan alat-alat optik tersusun secara struktural.

4)   Sekuens logis dan psikologis. Bahan ajar juga dapat disusun berdasarkan urutan logis. Menurut sekuens logis bahan ajar dimulai dari bagian kepada keseluruhan, dari yang sederhana kepada yang kompleks, tetapi menurut sekuens psikologis sebaliknya dari keseluruhan kepada bagian, dari yang kompleks kepada sederhana. Menurut sekuens logis bahan ajar disusuun dari yang nyata kepada yang abstrak, dari benda-benda kepada teori, dari fungsi kepada struktur, dari masalah bagaimana kepada masalah mengapa.

5)   Sekuens spiral. Dikembangkan oleh Bruner (1960). Bahan ajaran dipusatkan pada topik atau pokok bahasan tertentu. Dari yopik atau pokok bahasan tersebut bahan diperluas dan diperdalam. Topik atau pokok bahan ajaran tersebut adalah sesuatu yang populer dan sederhana, tetapi kemudian diperluas dan diperdalam dengan bahan yang lebih kompleks dan sophisticated.

6)   Rangkaian ke belakang (backward chaining). Dikembangkan oleh Thomas Gilbert (1962). Dalam sekuens ini mengajar dimulai dengan langkah terakhir dan mundur ke belakang. Contoh pemecahan masalah yang bersifat ilmiah meliputi: (a) pembatasan masalah, (b) penyusun hipotesis, (c) pengumpulan data, (d) pengetesan hipotesis, dan (e) intreprestasi hasil tes. Dalam mengajar mulai dengan langkah (e), kemudian guru menyajikan data tentang sesuatu masalah dari langkah (a) sampai (d), dan peserta didik diminta untuk membuat intreprestasi hasilnya (e). pada kesempatan lain guru menyajikan data tentang masalah lain dari langkah (a) sampai (c), dan peserta didik diminta untuk mengadakan pengetesan hipotesis (d), dan seterusnya.

7)   Sekuens berdasarkan hierakhi belajar. Model ini dikembangkan Gagne (1965) dengan prosedur tujuan khusus utama dianalisis, dan dicari suatu hierakhi urutan bahan ajaran untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hierakhi tersebut menggambarkan urutan perilaku apa yang mula-mula harus dikuasai peserta didik, berturut-turut sampai pokok-pokok bahasan tertentu hierakhi juga dapat mengikuti hierakhi tipe-tipe belajar dari Gagne. Gagne (1970) mengemukakan delapan tipe belajar yang tersusun secara hierakhis mulai dari yang paling sederhana: ”signial learning, stimulus respos learning, motor-chain leraning, verbal association, multiple discrimination, concept learning, principle learning, dan problem solving learning ”.

c.    Kalender pendidikan. Penyusun kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efisiensi, efektifitas, dan hak-hak peserta didik. Dalam kalender pembelajaran, termasuk waktu libur, dan lain-lain. Dengan demikian, dalam menyusun program tahunan perlu memperhatikan kalender pendidikan. Hari belajar efektif dalam satu tahun pelajaran dilaksanakan dengan menggunakan sistem semester (satu tahun pelajaran terdiri atas dua kelompok penyelenggara pendidikan) yang terdiri atas 34-38 minggu.

Berdasarkan sumber-sumber tersebut, dapat ditetapkan dan dikembangkan jumlah kompetensi, pokok bahasan dan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pokok dan sub pokok bahasan, jumlah ulangan, baik ulangan umum maupun ulangan harian, dan jumlah waktu cadangan.

Setidaknya dalam menyusun Prota, komponen yang harus ada sebagai berikut:

a.      Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran).

b.     Format isian (semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, matei pokok, dan alokasi waktu).

Dalam perkembangan dan pengkajian penyusunan Prota, terdapat beragam alternatif format program tahunan. Dengan demikian guru memiliki kebebasan dalam menentukan format Prota. Format berikut ini, diadopsi dari berbagai contoh format yang pernah ada:

PROGRAM TAHUNAN

Satuan Pendidikan      : ……………..

Mata Pelajaran            : ……………..

Kelas                           : ……………..

Tahun Pelajaran           : ……………..

<> 

Semester
  
Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Alokasi
  








Mengetahui                                                                             Madiun ,……………………

Kepala Sekolah                                                                       Guru Kelas



_________________                                                              ______________________

NIP.                                                                                        NIP.




CONTOH PROGRAM TAHUNAN



Nama Sekolah     : …………………………………..

Mata Pelajaran    : …………………………………..

Kelas/Program     : …………………………………..

Semester               : …………………………………..

Tahun Pelajaran : …………………………………..

<><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><> <><><><><><>

Smtr

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Materi Pokok

Alokasi Waktu

Ket.

2

Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang perintah menjaga lingkungan hidup

·   Membaca QS. Al-Rum: 41-42, QS. Al-A’raf: 56-58, dan QS.as-shad: 27

·   Menjelaskan arti QS. Al-Rum: 41-42, QS. Al-A’raf: 56-58, dan QS.as-shad: 27

·   Membiasakan berprilaku menjaga kelestarian lingkungan hidup yang terkandung dalam QS. Al-Rum: 41-42, QS. Al-A’raf: 56-58, dan QS.as-shad: 27

·   QS. Al-Rum: 41-42

·   QS. Al-A’raf: 56-58

·   QS.as-shad: 27

6 x 45 menit



2

Meningkatkan Keimanan kepada Kitab-kitab Allah



·   Menjelaskan tentang Keimanan kepada Kitab-kitab Allah

·   Menampilkan perilaku beriman kepada Kitab-kitab Allah

·   Iman kepada Kitab-kitab Allah

4 x 45 menit



2

Membiasakan prilaku terpuji

·   Menjelaskan pengertian dan maksud menghargai karya orang lain.

·   Menampilkan contoh pengertian  dan maksud menghargai karya orang lain.

·   Membiasakan prilaku  menghargai karya orang lain.

·   Menghargai Karya Orang Lain

·   Membiasakan prilaku menghargai karya orang lain.

6 x 45 menit



2

Menghindari Perbuatan tercela

·   Menjelaskan pengertian dosa besar

·   Menyebutkan contoh perbuatan dosa besar

·   Menghindari perbuatan dosa besar dalam kehidupan sehari-hari

·   Pengertian dosa besar

·   Contoh perbuatan dosa besar

·   Dosa besar dan cara menghindarinya

6 x 45 menit



2

Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah

·   Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah

·   Memperagakan tatacara pengurusan jenazah

Tatacara dan Praktek pengurusan jenazah

·         Memandikan

·         Mengkafani

·         Mensholati

·   Menguburkan

4 x 45 menit



2

Memahami khutbah, tabligh, dan dakwah

·   Menjelaskan penertian  khutbah, tabligh, dan dakwah

·   Menjelaskan tata cara  khutbah, tabligh, dan dakwah

·   Memperagakan  khutbah, tabligh, dan dakwah

·   Pengertian  khutbah, tabligh, dan dakwah

·   Tata cara  khutbah, tabligh, dan dakwah

·   Perayaan  khutbah, tabligh, dan dakwah

6 x 45 menit



2

Memahami perkembangan Islam pada Masa Modern (1800-sekarang)

·   Menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern

·   Menyebutkan contoh peristiwa perkembangan Islam pada masa modern

·   Perkembangan Islam Pada masa modern

·   Contoh-contoh peristiwa Pada masa modern

4 x 45 menit



2

Memahami ayat-ayat al-Qur’an tentang anjuran bertoleransi

·   Membaca QS. Al-Kafirun, QS. Yunus 40-41, QS. Al-Kahfi 29

·   Menjelaskan arti QS. Al-Kafirun, QS. Yunus 40-41, QS. Al-Kahfi 29

·   Membiasakan berprilaku seperti dalam QS. Al-Kafirun, QS. Yunus 40-41, QS. Al-Kahfi 29

·   QS. Al-Kafirun

·   QS. Yunus 40-41

·   QS. Al-Kahfi 29

6 x 45 menit



Mengetahui,                                                                                                            Madiun,

Kepala Sekolah                                                                                                       Guru Mata Pelajaran

BAB III

P E N U T U P

A.    KESIMPULAN

-          Secara garis besar, dapat diartikan bahwa peroram tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan(SK dan KD)yang telah ditetapkan.

-           Lihat berapa jam alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran dalam seminggu dan struktur kurikulum seperti yang telah ditetapkan pemerintah, analisis berapa minggu efektif dalam satu semester, seperti yang telah ditetapkandalam gambar alokasi waktu efektif dan Melalaui analisis tersebut kita dapat menentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk pelaksanan proses pembelajaran.

-          Program semester adalah perencanaan untuk kurun waktu satu semester yang berisi SK/KD dan alokasi waktu pembelajaran untuk setiap SK/KD , dan waktu pelaksanaan pembelajaran pada setiap minggu nya.

-          Menjadi guru yang mampu berperan sebagai produsen bukan merupakan hal yang mudah lantaran seluruh cipta, rasa, dan karsa perlu bersimbiosis mutualisme, membentuk sebuah ”rantai pembelajaran” yang kokoh. Tugas-tugas merencanakan administrasi pembelajaran, di antaranya menyusun program tahunan dan program semester perlu dilakukan dalam rangka mendesain bingkai pembelajaran efektif.

B.     PENUTUP

Demikian makalah ini kami buat, kami yakin masih ada banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk lebih menambah pengetahuan kami, kami mohon kritik dan sarannya. Terimakasih


DAFTAR PUSTAKA

Prof.H. Umar Hamalik, Kurikulum berbasis kompetensi. 2004. Bandung : PT Rosda karya

Drs Darwyn Syah,M.Pd dkk. Perencanaan System Pengajaran Pendidikan Agama Islam. 2007. Jakarta : Gaung Persada Perss.

Dr.Wina Sanjaya, M. Pd. Perencanaan Dan Desain System Pembelajaran. 2008. Jakarta : Prenada Media Grup,

http://nyongandikahendra.blogspot.com/2009/04/analisis-program-tahunan-semester-dan.html (diakses tanggal 3 september 2010)

http://www.staimu-tpi.ac.id/2009/01/pengertian-dan-program-semester.html(diakses tanggal 3 September 2010)

http://www.facebook.com/note.php?note_id=226235745755(diakses tanggal 5 September 2010)

http://pandidikan.blogspot.com/2010/05/pengertian-program-tahunan.html (diakses tanggal 5 September 2010)




1 komentar:

  1. The Best Casino Sites in Las Vegas 2021 | Dr.MCD
    If you're looking for 경기도 출장마사지 the 나주 출장마사지 best slot 보령 출장마사지 sites in Las Vegas 군포 출장안마 for your gambling needs, we've got you covered. We have 보령 출장안마 listed the top casino sites

    BalasHapus